Jakarta, innews.co.id – Kaum perempuan perlu diproteksi ditengah derasnya kemajuan teknologi. Karena perempuan menjadi salah satu pihak yang rentan terhadap kejahatan siber.
Keluarga Besar Wirawati Catur Panca (KB WCP) pada perayaan ulang tahunnya ke-49 menegaskan komitmennya untuk menjadi benteng penopang kaum perempuan Indonesia sehingga terhindari dari segala bentuk kejahatan siber.

“Kemajuan teknologi telah membawa perubahan pada peradaban manusia. Di satu sisi era cyber smart berdampak positif, namun di sisi lain ada danpak negatif yang harus diantisipasi bersama,” kata Pia Feriasti Megananda, BA., Ketua Umum KB WCP, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Pia mengatakan, jika dulu kita berjibaku menghadapi ketidakadilan, diskriminasi, dan kesenjangan hak, maka hari ini kita dihadapkan pada tantangan baru yang tidak kalah berbahaya yakni, ancaman kejahatan cyber di era digital.
“Perempuan menjadi target yang rentan dalam kejahatan siber. Dari mulai penyalahgunaan data pribadi, penipuan online, kekerasan berbasis gender digital, hingga pemerasan dan peretasan identitas. Semua ini bukan saja menyerang keamanan pribadi, tapi juga mengancam ketahanan keluarga dan masyarakat secara luas,” ujarnya.
Karenanya, KB WCP harus berdiri tegak menjadi benteng penopang. “Kita tidak boleh sekadar menjadi penonton, melainkan harus hadir sebagai pelindung, pendidik, sekaligus penggerak literasi digital yang cerdas dan bijak.
Menurutnya, perempuan Indonesia memiliki tugas besar untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan perempuan dalam menghadapi ancaman digital. Selain itu, WCP mendorong penguatan regulasi dan advokasi kebijakan yang melindungi perempuan di dunia maya. Dan, membangun solidaritas antar sesama perempuan agar tidak ada yang berjalan sendiri dalam menghadapi ancaman cyber.
Diingatkan bahwa serangan siber yang tak terlihat bisa lebih menyakitkan dibandingkan sabetan senjata tajam. Serangan di dunia siber bisa merusak mental, kejiwaan, kepribadian, bahkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia.
Karenanya, Pia menyerukan agar kaum perempuan harus tanggap, tanggap, dan tanggap.
“Mari kita jadikan momentum 49 tahun ini sebagai tonggak penguatan peran strategis WCP menghadapi era digital. Dengan ilmu, semangat, dan kekuatan solidaritas kita, kita bisa menjaga marwah dan masa depan perempuan Indonesia tetap teguh, aman, dan bermartabat,” ajaknya.
Tema yang diusung pada peringatan milad tahun ini adalah “49 Tahun Wirawati Catur Panca: Setia Mengawal Para Perempuan Pejuang Menghadapi Keamanan Cyber”.
Hadir pada kesempatan ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Ketua Umum Kowani Nannie Hadi Tjahjanto, dan undangan lain serta jajaran pengurus KB WCP, baik di pusat maupun daerah-daerah.
Pada kesempatan itu juga diadakan gelar wicara yang menghadirkan sejumlah narasumber antara lain, Dr. H. Ahmad Sahroni (Wakil Ketua Komisi III DPR RI), Wawan Hari Purwanto (BIN), dan AKP. Maratul Aeni (Penyidik Dittipidsiber Bareskrim Polri).
Masih dalam rangkaian ulang tahunnya, WCP akan mengadakan kejuaraan renang master khusus perempuan. Kelas ini akan diikuti perempuan yang usianya di atas 25 tahun, di Kolam Renang Bulungan, Jakarta Selatan, pada 9 September 2025. Dari data peserta lomba yang masuk tercatat usia tertua 89 tahun.
Tak lupa, Pia mengapresiasi jajaran pengurusnya se-Indonesia atas jerih lelahnya membangun WCP, terlebih memberdayakan perempuan. “Kedepan kita akan terus bahu membahu dalam memaksimalkan potensi perempuan, bersikap kritis terhadap dampak negatif kemajuan teknologi, dan terus memproteksi kaum perempuan,” pungkasnya.
KB WCP merupakan generasi penerus yang memegang amanah dari para pejuang perempuan 45 untuk terus mengibarkan semangat nasionalisme, berbakti pada bangsa dan negara, serta ikut serta mengisi pembangunan nasional sesuai dengan kapasitas dan profesi masing-masing.
“Peringatan ulang tajun ini juga merupakan salah satu bentuk kita menghormati dan menghargai para pahlawan kita, para pejuang Perempuan 45, di mana mereka adalah orangtua kita. (RN)