Jakarta, innews.co.id – Peluang Jakarta untuk masuk jajaran Kota Global dunia sangat menjanjikan, mengingat banyaknya potensi yang bisa digarap, selain infrastrukturnya telah siap.
Saat ini, Jakarta masih berada di peringkat 74 dari jajaran kota global di dunia. Karenanya, perlu effort lebih besar agar peringkat Jakarta lebih baik lagi kedepannya.
“KADIN DKI Jakarta menyambut baik
Jakarta Kota Global. Ini menjadi tantangan sekaligus harapan pasca berpindahnya Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur,” kata Ketua Umum KADIN DKI Jakarta, Diana Dewi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat (20/6/2025).
CEO Suri Nusantara Jaya ini menguraikan sejumlah hambatan yang ditemui antara lain: masalah infrastruktur, di mana masih terdapat kemacetan dan belum maksimalnya penggunaan transportasi publik.
Kemudian masalah polusi udara yang bisa menurunkan kualitas hidup warga Jakarta. Belum lagi soal lingkungan dan kebersihan, seperti masih terjadi banjir dan rob di sebagian wilayah Jakarta. Masalah sampah juga belum sepenuhnya teratasi.
Hal lainnya terkait kepadatan penduduk, permukiman kumuh, dan keamanan. Hambatan lainnya, digitalisasi yang masih perlu di upgrade dan pembangunan rendah karbon.
Menurutnya, hambatan-hambatan tersebut perlu segera dicarikan solusinya agar Jakarta mengalami kemajuan dan memperoleh kepercayaan yang lebih besar dari dunia internasional dan semakin banyak investor yang masuk.
Diana Dewi menambahkan, banyak upaya yang bisa dilakukan oleh pemerintah berkolaborasi dengan dunia usaha dan warga Jakarta dalam memanfaatkan budaya untuk mendukung akselerasi Jakarta Kota Global yakni: Pengembangan wisata budaya, peningkatan aksesibilitas budaya, pengembangan ekosistem seni dan budaya, pemanfaatan teknologi, dan mengembangkan kerja sama dengan pihak swasta.
Optimis
Dirinya mengaku optimis Jakarta mampu bersaing dengan Tokyo, Bangkok, dan kota-kota global lainnya di dunia di 2045. Namun, untuk mencapai suatu tujuan selalu harus diawali dengan langkah-langkah kecil. Hal lainnya, perlu kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk para pengusaha, komunitas masyarakat, akademisi, media, dan lainnya.
“Jakarta memiliki potensi besar untuk berkembang. Salah satunya target yang dipatok di 2045 pendapatan per kapita antara US$23.000-US$30.300. Dengan begitu memungkinkan Jakarta untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup penduduknya,” imbuhnya.
Dikatakannya, Jakarta perlu meningkatkan daya saing terhadap kota lain di regional ASEAN dan Asia seperti Kuala Lumpur, Bangkok, dan Ho Chi Minh untuk menjadi pusat bisnis regional, seperti Singapura.
“KADIN DKI Jakarta menilai Jakarta Smart City harus terus dikembangkan dalam upaya membantu Jakarta meningkatkan kualitas hidup penduduknya dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya,” pungkasnya. (RN)