![](/wp-content/uploads/2024/12/Screenshot_20241223_183816_copy_557x350.jpg)
Jakarta, innews.co.id – Sepanjang tahun 2024, pemberdayaan perempuan di Indonesia menunjukkan kian maju. Hal tersebut dibuktikan dengan kian maraknya keterlibatan perempuan di berbagai sektor. Kedepan, kaum perempuan harus semakin percaya diri dalam memberikan karya dan bakti bagi negeri ini.
“Alhamdulillah, pemberdayaan perempuan di 2024 menunjukkan kemajuan yang signifikan. Perempuan semakin berperan aktif di berbagai sektor, baik di ekonomi, sosial, politik, maupun pendidikan,” kata Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Nannie Hadi Tjahjanto, dalam refleksi akhir tahunnya, yang diterima innews, di Jakarta, Senin (30/12/2024).
Tak hanya itu, menurutnya, program-program pemberdayaan perempuan yang dijalankan oleh pemerintah, organisasi, dan komunitas telah membuka peluang yang lebih besar bagi perempuan untuk berkembang.
![](https://i0.wp.com/innews.co.id/wp-content/uploads/2024/12/Screenshot_20241223_2052252_copy_401x350.jpg?resize=400%2C350&ssl=1)
Meski begitu, harus diakui, masih ada tantangan di balik semua itu. Seperti kesenjangan akses pendidikan, kesempatan kerja, dan partisipasi di daerah terpencil, di mana hal tersebut harus menjadi perhatian kita bersama. “Kita perlu terus memperkuat upaya kolektif agar pemberdayaan perempuan benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Lalu bagaimana di 2025?
Menurut pemrakarsa SMA Pradita Dirgantara ini, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan agar perempuan Indonesia semakin maju di 2025, antara lain:
![](https://i0.wp.com/innews.co.id/wp-content/uploads/2024/12/Screenshot_20241230_205243_copy_535x350.jpg?resize=535%2C350&ssl=1)
- Meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan, di mana perempuan perlu dibekali kemampuan yang relevan dengan perkembangan zaman, termasuk teknologi dan digitalisasi.
Mendukung UMKM perempuan, mulai dari memberikan akses pendanaan, pelatihan kewirausahaan, dan pemasaran digital yang akan memperkuat ekonomi keluarga.
Membangun kesadaran kesetaraan gender. Ini penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perempuan agar dapat berkontribusi tanpa terkendala stereotip atau stigma sosial.
Kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, swasta, dan masyarakat perlu bersinergi untuk menciptakan program yang inklusif, berkelanjutan, dan memberikan dampak nyata.
![](https://i0.wp.com/innews.co.id/wp-content/uploads/2024/12/Screenshot_20241230_211025_copy_468x350.jpg?resize=468%2C350&ssl=1)
Bicara soal kenaikan harga yang terjadi pasca penetapan PPN 12%, Nannie mengakui hal tersebut menjadi tantangan berat, terutama bagi para ibu yang bertanggung jawab mengatur ekonomi keluarga. Beban ini tidak hanya menyangkut kebutuhan dasar, tetapi juga berdampak pada pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak-anak.
“Namun saya percaya bahwa para ibu Indonesia memiliki kekuatan luar biasa untuk beradaptasi dan mencari solusi,” yakinnya.
![](https://i0.wp.com/innews.co.id/wp-content/uploads/2024/12/Screenshot_20241230_210703_copy_425x350.jpg?resize=425%2C350&ssl=1)
Di sisi lain, sambungnya, peran pemerintah dan berbagai pihak sangat penting untuk mendukung melalui kebijakan yang berpihak, seperti stabilisasi harga, subsidi, atau program ekonomi berbasis keluarga yang inklusif.
Nannie menegaskan bahwa perempuan Indonesia adalah kekuatan besar bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. Bahkan, menjadi salah satu faktor utama terciptanya generasi emas.
“Memasuki 2025, saya mengajak seluruh perempuan untuk terus percaya diri, berani bermimpi besar, dan tidak berhenti belajar. Jadikan setiap tantangan sebagai peluang untuk tumbuh dan berinovasi. Mari saling mendukung, berkolaborasi, dan membangun jaringan yang kuat untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan positif dan mewujudkan generasi yang tangguh, berdaya, dan sejahtera,” serunya penuh semangat. (RN)
Be the first to comment