Jakarta, innews.co.id – Kehadiran iCoach Central di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang diresmikan pada Sabtu (14/9/2029) lalu, menjadi babak baru dalam mendorong akselerasi dan terbangunnya ekosistem komunitas cendikiawan dan pegiat ilmu di era digital.
Sejak dua tahun berdiri, platform iCoachChannel telah menjadi pilihan dari para cendikiawan dan penggiat ilmu di Tanah Air. Mereka merasakan betul manfaat dari platform ini untuk meningkatkan performance dan personal brand.
“iCoachCentral lebih dari sekadar ruang kerja co-working. Ini adalah sebuah pusat komunitas bagi para anggota iCoachChannel dan ekosistemnya, teristimewa bagi para iCoach yang sangat penting perannya dalam komunitas ini. Karena itu, para iCoach bukanlah ‘tamu’ di iCoachCentral, melainkan ini tempat Anda,” kata Komisaris Utama iCoachChannel, Koeshartanto, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (18/9/2024).
iCoachChannel adalah komunitas para cendikiawan yang disebut iCoach dan penggiat ilmu, disebut iLearner.
Sekitar 292 iCoach telah bergabung dalam komunitas ini, di mana 50 orang di antaranya sudah terlibat aktif dan berkarya di platform maupun dalam aktivitas coaching dan training offline serta telah menerima monetisasi dari aktivitas mereka dalam komunitas iCoachChannel. Ke-50 orang tersebut tergabung dalam Preferred iCoach League (PrefiC).
Selain mengembangkan personal brand, para iCoach juga dipersilahkan membuat video-video dan menjualnya di platform iCC Artificial Intelligence (AI) dan di website iCoachChannel.
“Dengan MindWave AI Center di tempat ini, kami membuka era baru pengembangan manusia melalui konvergensi teknologi qEEG dengan kemampuan generative AI,” jelas motivator handal yang kerap diundang di berbagai tempat ini.
Bermisi sosial
Koeshartanto juga memperkenalkan Mor Mart Good Food sebagai bagian dari iCoach Central. Sambil kongkow pada cendikiawan bisa menyeruput kopi di Mor Cafe.
Dijelaskan, visi iCoachChannel adalah mendukung pengembangan manusia di Indonesia melalui affordable wisdom dan teknologi yang inovatif. Sementara misi sosialnya adalah di mana masyarakat bisa mengambil manfaat dari keragaman yang ada di Ibu Pertiwi.
“Karena itu kami menjunjung tinggi nilai-nilai Intellectual Diversity (keberagaman intelektual), Intellectual Curiosity (keingintahuan intelektual), dan Intellectual Humility (kerendahanhatian intelektual),” imbuh pria jangkung yang juga Chairman dan Chief Consultan KTalents.asia, perusahan jasa konsultan manajemen ini.
“Kami mengundang Anda bergabung di komunitas iCoachChannel dan download app ICC AI di Play Store dan App Store,” serunya.
Lebih jauh Koeshartanto mengharapkan dengan visi-misi tersebut, para penggiat iptek dan cendikiawan dapat terus ikut mencerdaskan bangsa. “Bonus demografi akan jadi bonus kalau memang dipersiapkan dan dilengkapi dengan pemikiran maju, militansi, dan nasionalisme yang akan mengunggulkan mereka dalam berbagai tantangan bangsa dengan bangsa lain dengan pemahamannya untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih disegani, terhormat, dan unggul. (RN)
Be the first to comment