Nur Alam: Kompolnas Kuat, Polisi Lebih Bermartabat

Nur Setia Alam Prawiranegara, advokat yang juga penggiat kaum perempuan, terpanggil masuk Kompolnas

Jakarta, innews.co.id – Kinerja Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kedepan akan semakin berat. Ekspektasi rakyat akan semakin tinggi bahwa lembaga ini akan kawah candradimuka yang dapat memberi masukan bagi peningkatan profesionalitas kepolisian Indonesia.

Dalam memberi masukan yang kompatibel dengan kebutuhan dan bersifat komprehensif, sejatinya Kompolnas dihuni oleh orang-orang berlatar belakang profesi yang berbeda, sehingga dapat saling melengkapi.

Saat ini, seleksi calon anggota Kompolnas tengah berlangsung dan telah melalui tahap pemeriksaan kesehatan, di mana ada 36 orang yang berhasil lolos.

Suasana seleksi calon Anggota Kompolnas yang berlangsung ketat

Dalam pengumumannya, Panitia Seleksi Anggota Kompolnas menyebutkan, mereka yang lolos terdiri dari, dosen (11 orang, advokat (5) purnawiran TNI/Polri (5), jurnalis (3), swasta (3), dan 3 lainnya merupakan anggota komisioner Kompolnas pada periode 2020-2024.

Salah seorang peserta seleksi Nur Setia Alam Prawiranegara mengaku, seleksi menjadi anggota Kompolnas cukup berat dan akurat. “Namun, itu hal positif untuk memastikan Kompolnas diisi dengan orang-orang yang kapasitas, kapabilitas, dan kredibilitasnya teruji,” kata Nur Alam, ketika dikonfirmasi innews, Kamis (8/8/2024).

Hal tersebut juga, kata Alam, sudah disampaikan dalam pemaparan papernya bertajuk “Strategi Transformasi Bangsa Dengan Pembaharuan Sistem Transformasi Teknologi Digital 4.0 dan SDM Sebagai Perwujudan Kompolnas Profesional dan Mandiri”.

Nur Setia Alam Prawiranegara melengkapi berkas pendaftaran

Pendiri Indonesian Feminist Lawyers Club (IFLC) ini menegaskan, Anggota Kompolnas harus dapat meramu arah kebijakan Polri, terutama dalam melaksanakan sistem transformasi teknologi digital 4.0, yang berlaku menyeluruh.

Salah satu yang harus menjadi perhatian Kompolnas kedepan, menurut Nur Alam, adalah pengembangan digital, dalam hal ini penguatan Direktorat Siber. “Seperti diketahui, kejahatan siber saat ini begitu luar biasa. Untuk itu, penguatan Direktorat Siber menjadi hal yang patut dipertimbangkan,” ujarnya.

Direktorat Siber Polri, kata advokat handal ini, perlu dilengkapi dengan keberadaan ahli IT, telematika, kebijakan keuangan, dan profesi lainnya.

Tak kalah penting adalah bagaimana Kompolnas melibatkan media, baik online, cetak, elektronik, dan netizen agar informasi bisa kian meluas dan mendapat dukungan positif dari masyarakat, khususnya para pencari keadilan dan stakeholder negeri ini, sebagaimana visi-misi Pemerintahan Jokowi dalam RPJPN menuju Indonesia Emas 2045, yang mana tentu pembangunan berkelanjutan akan dilaksanakan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang akan. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan