Jakarta, innews.co.id – Sikap Pengurus Yayasan dan Rektorat Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologia Indonesia Timur (STFT Intim) Makassar yang tidak transparan soal status Marthen Napang mengundang kekecewaan dari sinode-sinode gereja yang menjadi pembinanya. Ultimatum pun dikeluarkan.
“Kalau benar Prof Marthen sudah diberhentikan, harusnya Pengurus Yayasan menginformasikan ke sinode-sinode gereja pembina melalui surat resmi. Tapi sampai sekarang kan belum ada,” ujar Pdt Abdurrazak, S.Teol., Ketua Umum Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah, saat ditemui di Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Seperti diketahui, saat ini Marthen Napang telah divonis 6 bulan penjara oleh PN Makassar dengan dakwaan membuat keterangan palsu. Pun saat ini, dirinya tengah menjalani sidang terkait dugaan tindak pidana penipuan, penggelapan, dan pemalsuan surat putusan Mahkamah Agung, di PN Jakarta Pusat.
“Sangat memalukan bila STFT Intim masih mempertahankan jabatan Prof Marthen sebagai Ketua Badan Pengurus Yayasan STFT Intim. Ini benar-benar telah mencoreng nama baik sekolah teologia tertua dan terbesar di wilayah Indonesia Timur,” ujar Abdurrazak.
Menurutnya, pada satu perkara sudah ada putusan pengadilan, meski yang bersangkutan lagi mengajukan kasasi ke MA. Satu lagi tengah berproses. “Biarkan saja Prof Marthen menjalani proses persidangan, tapi jabatannya harus dicopot. Ini menjadi preseden buruk bagi STFT Intim karena melakukan pembiaran terhadap orang yang berkasus,” tegasnya.
Dia menambahkan, Sinode GKSS secara khusus telah menyurati pihak Yayasan dan meminta agar Marthen diberhentikan. Namun, hingga kini tidak ditanggapi oleh pihak yayasan. Lucunya, ketika surat itu dikirimkan via WA ke Ketua Pembina Pdt Alfred Anggui, hanya mendalam balasan jempol saja.
“Kami meminta pihak STFT Intim Makassar untuk bersurat secara resmi, sekaligus menginformasikan siapa yang jadi pengganti Prof Marthen,” imbuhnya.
Kabar yang beredar pihak Yayasan telah menunjuk Pdt Adrie Massie yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua 3 di Yayasan STFT Intim dan juga Ketua PGIW Sulselbara, sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Badan Pengurus Yayasan STFT Intim Makassar.
Ketum Sinode GKSS mengultimatum pihak yayasan bahwa bila sampai 30 September 2024 ini tidak ada kepastian soal status Marthen Napang, maka pihaknya akan menyurati pengurus pembina. Karena pengurus pembina juga memiliki hak untuk menentukan dan memberi keputusan tentang keberlanjutan STFT Intim ini.
“Saya akan surati para pengurus pembina yang terdiri dari sinode-sinode gereja. Kalau perlu kita ganti saja semua pengurus yayasan karena mereka sepertinya mengabaikan persoalan yang sebenarnya telah mempermalukan sekolah teologi ini,” cetus Abdurrazak.
Dirinya meminta para pengurus yayasan untuk terbuka dan tidak menyimpan ketidakbenaran di sekolah teologia.
“Kejadian ini sangat memalukan sekali. Harusnya, sekolah teologi memunculkan kebenaran, bukan malah menyembunyikan kebohongan,” kata Pdt Calvin Barangan, STh., Ketua Umum Sinode Gereja Kristen Sulawesi Barat (GKSB).
Prinsipnya, lanjut Calvin, pihaknya mendukung langkah-langkah yang akan diambil dalam menegakkan kebenaran.
“Kalau memang ada kesalahan jangan dibiarkan, tapi diselesaikan. Kami akan mendukung langkah-langkah konkrit guna menyelesaikan masalah ini,” tukasnya. (RN)
Be the first to comment