Jakarta, innews.co.id – Keinginan warga Apartemen Cinere untuk bergembira merayakan Kemerdekaan Indonesia ke-79 nyaris pupus lantaran dihambat oleh pengelolanya. Meski begitu, warga tetap nekat melaksanakan upacara bendera dan berbagai perlombaan.
“Pada awalnya semua rencana berjalan dengan lancar. Bahkan pihak pengelola bersama warga apartemen sudah melakukan latihan bersama. Namun tiba-tiba, pihak pengelola apartemen membatalkan rencana tersebut secara sepihak,” kata Suando Sidauruk, Ketua PKP-Cinere, dalam keterangan persnya, di Cinere Resort Apartemen, Sabtu (17/8/2024).
Suando menilai, hal tersebut tidak boleh dilakukan, apalagi menyangkut dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. “Bagi saya ini kesalahan yang fatal. Apalagi ini adalah upacara kemerdekaan negara kita. Jadi, dia tidak boleh mengambil keputusan secara sepihak seperti itu,” tegasnya.
Dirinya menduga alasan pembatalan upacara tersebut bermula dari masalah kursi kayu. “Dugaan saya, masalah ini berawal dari kursi kayu. Kemarin sore kita mengadakan rapat dengan pihak pengelola. Kami tidak setuju kalau kursi kayu itu disiapkan oleh penyewa warung. Karena harusnya hal itu sudah menjadi tanggung jawab Building Management (BM),” tukas Suando.
Dia meminta developer memperbaiki pihak BM. “Saya pikir pihak BM ini kualitasnya rendah. Bahkan, tidak berkualitas. Apalagi dia sampai membatalkan acara HUT RI. ” Tolong untuk BM, hal seperti ini jangan sampai terulang lagi. Nanti kita akan tanyakan terkait pembatalan ini,” tukasnya.
Meski dihempang pengelola, namun warga apartemen tetap melaksanakan upacara bendera. Sayangnya, upacara tersebut tidak berjalan dengan lancar. Sebab di tengah kegiatan, ada dua orang membuat kerusuhan sehingga menyulut kemarahan para warga yang sedang melangsungkan upacara.
“Saya tidak tahu apakah mereka itu orang-orang suruhan pihak pengelola atau bukan. Kami atas nama warga akan membuat laporan ke polisi. Apalagi ada warga yang dipukul saat melaksanakan upacara. Ini penganiayaan,” ungkap Sri Ratu, salah seorang warga apartemen.
Baginya, upacara Kemerdekaan RI itu harus tertib. Apalagi ini 17 Agustus. Jangan sampai ada kejadian marah-marah seperti tadi. “Saya berharap penegak hukum ikut membantu supaya hal-hal yang serupa tidak terulang. Apalagi Pak Prabowo ini kan TNI. Semoga tahun depan hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi,” harapnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak pengelola belum memberikan penjelasan. (RN)
Be the first to comment