
Jakarta, innews.co.id – Indonesia dan Vietnam merupakan dua negara di ASEAN yang saat ini tengah berlomba-lomba untuk masuk kategori high income country di 2045. Karenanya, kerja sama di antara kedua negara, terutama dalam bidang perdagangan harus ditingkatkan.
“Baik Indonesia maupun Vietnam telah sepakat meningkatkan nilai perdagangan bilateral sebesar US$ 18 miliar atau lebih hingga tahun 2028. Angka tersebut naik dari target semula yakni sebesar US$ 15 miliar. Untuk itu, status kemitraan antara Indonesia dengan Vietnam harus ditingkatkan, dari Kemitraan Strategis menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif,” kata Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri (WKU HLN) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Aldi Imam Wibowo, dalam sambutannya pada seminar “Prospect of Bilateral Trade Coorporation Between Vietnam and Indonesia under the perspective of Indonesia Business”, yang diselenggarakan oleh Kedutaan Vietnam untuk Indonesia, di Ruang Garuda 5 ICE BSD, Tangerang, Rabu (9/10/2024).
Ikut serta dalam Delegasi KADIN Jakarta Ketua Komtap Kerjasama Luar Negeri Deasy Widiantie dan jajaran pengurus lainnya.
Aldi mengatakan, Indonesia dan Vietnam memiliki visi yang sama yaitu, untuk menjadi high income country di tahun 2045. “Untuk mewujudkannya kita memerlukan kekuatan kolaborasi, termasuk kolaborasi di sektor bisnis,” ujarnya.
Dia menambahkan, sebagai negara yang tengah bergerak maju, kedua negara tentu saling membutuhkan satu sama lain. Dan, melalui kerja sama bisnis pengusaha di kedua negara bisa mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara.
Direktur Utama PT Suri Retail Nusantara ini meyakini dengan semakin dibukanya ruang-ruang dialog antara pengusaha Indonesia dan Vietnam yang difasilitasi pemerintah kedua negara, tentu akan mendukung peningkatan kerja sama di antara kedua negara.
Kota Global
Pada kesempatan itu, Aldi menjelaskan status Jakarta yang diproyeksikan menjadi Kota Global pasca perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.
“Meski tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara, Jakarta tetap memiliki magnet kuat untuk berinvestasi. Jakarta tetap menjadi destinasi investasi unggulan di Indonesia,” seru Aldi.
Diuraikan, pembentukan kawasan anglomerasi yang di dalamnya terdapat 10 kota/kabupaten, termasuk Jakarta, menjadi salah satu persiapan menuju Kota Global. Di kawasan ini ada begitu banyak produk-produk dari industri mikro, kecil, dan menengah yang sangat potensial untuk diperdagangkan ke mancanegara, termasuk Vietnam. Seperti produk pertanian, makanan, kerajinan tangan, dan lainnya.
“Kami juga mendorong para pengusaha Indonesia untuk berinvestasi di Vietnam. Melihat pertumbuhan ekonomi Vietnam saat ini yang mencapai 6 persen, tentu ada banyak kesempatan berbisnis di sana. Untuk itu, forum-forum dialog seperti ini menjadi sangat penting agar bisa saling bertukar informasi antara pengusaha Indonesia dan Vietnam. Selain itu, melihat peluang-peluang usaha yang bisa dikerjakan secara bersama-sama,” tukasnya.
Ditambahkannya, KADIN Jakarta terus mendorong para anggota untuk bisa menerapkan ekosistem bisnis yang sehat dan pola usaha berkelanjutan, baik secara mandiri maupun membangun kemitraan dengan pihak lain, baik dalam maupun luar negeri. (RN)
Be the first to comment