Jakarta, innews.co.id – Banjir barang impor asal China menjadi sesuatu yang sulit dihindari pasca kebijakan tarif resiprokal yang dibuat oleh Presiden AS Donald Trump diterapkan. Hal tersebut harus diantisipasi agar produk-produk lokal Indonesia tidak malah jadi kalah bersaing.
Hal tersebut diingatkan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta, Diana Dewi.
“Perang dagang AS-China akan sangat mempengaruhi ekonomi global, termasuk menyebabkan penurunan volume perdagangan global,” kata Diana Dewi, dalam keterangan persnya, Minggu (27/4/2025).
Menurutnya, bila AS tetap ngotot menaikkan tarif ekspor untuk produk-produk China, maka potensi membanjirnya barang impor ke Indonesia sangat mungkin terjadi. Hal tersebut dikarenakan produk-produk China menjadi tidak kompetitif di pasar AS akibat tarif tinggi tersebut. Tentu China akan mencari pasar alternatif dan bisa jadi Indonesia salah satu sasaran utamanya.
“Kita ketahui, selama ini produk-produk asal China lebih murah. Tentu dikhawatirkan akan menekan daya saing industri dalam negeri, terutama tekstil,” ujar Diana.
Karenanya, Indonesia perlu bersiap-siap untuk menghadapi tantangan ini dengan mengantisipasi potensi banjir produk impor dan melindungi industri dalam negeri.
Menurut Diana, selain proaktif melakukan negosiasi kepada pihak AS, Pemerintah Indonesia perlu mengambil tindakan, seperti meningkatkan pengawasan dan penindakan impor barang konsumsi, serta mempertimbangkan kebijakan proteksi impor melalui pembatasan kuota atau peningkatan tarif bea masuk.
“Pemerintah perlu memperketat pengawasan terhadap impor barang konsumsi, terutama yang berpotensi ilegal atau tidak memenuhi standar. Ini termasuk peningkatan pemeriksaan di pelabuhan dan bandara, serta tindakan tegas terhadap pelanggaran yang terjadi,” usul Founder Toko Daging Nusantara ini.
Selain itu, pemerintah dapat mendukung industri dalam negeri dengan memberikan subsidi atau bantuan finansial, serta mendorong inovasi dan peningkatan kualitas produk lokal.
“Dengan langkah-langkah ini, tentu pemerintah dapat membantu melindungi industri dalam negeri dari banjir impor barang dari China, sekaligus memberikan kesempatan bagi produk lokal untuk berkembang dan bersaing,” harapnya. (RN)