Koeshartanto Sebut Bawaslu Penjaga Gerbang Demokrasi Indonesia

Pakar komunikasi dan motivator handal Koeshartanto, bersama peserta seminar yakni para stakeholder Bawaslu di Sulawesi Utara

Jakarta, innews.co.id – Untuk masuk pada lingkungan demokrasi yang benar-benar sehat, maka berbagai elemen di masyarakat harus melalui pintu gerbang. Penjaga pintu gerbang itu adalah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Karenanya, Bawaslu harus diisi oleh orang-orang yang memiliki integritas, tegas, dan patuh terhadap hukum, bukan yang mudah tergiur, mudah berkompromi serta labil.

Hal tersebut disampaikan pakar komunikasi sekaligus motivator handal Koeshartanto Koeswiranto, di depan para stakeholder Bawaslu pada acara Sosialisasi Organisasi Pengawas Pemilu Bagi Stakeholder Pemilu di Minahasa, Sulawesi Utara, 22 Juli 2024 lalu.

Koeshartanto menilai peran Bawaslu sangat penting dalam menciptakan Pilkada Serentak yang jurdil

Hadir sejumlah narasumber lain, yakni
Dr Ferry Daud Liando Dekan Fisip Unsrat, Dr Tommy Sumakul, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi, Dr Donny Lumingas, dan Dr Saut Sirait. Juga dihadiri oleh Dr Wenly Lolong Staf Ahli Bawaslu RI.

“Bawaslu adalah pintu gerbang demokrasi di Indonesia. Untuk itu, pemberdayaannya sebagai institusi pengawasan kepemiluan menjadi sangat sentral,” kata Chairman dan Chief Consultan KTalents.asia, ini, di Jakarta, Senin (23/9/2024).

Menurutnya, dengan terus mengasah dan meningkatkan kemampuan (keep upgrading skills), mengedepankan koordinasi, dan meningkatkan komunikasi dengan para stakeholder berdasarkan peran mereka masing-masing untuk mencapai tujuan bersama.

Koeshartanto dorong KPU lebih berintegritas dalam mendukung Pilkada Serentak 2024

“Tentu sudah jelas kan mengapa Bawaslu dibentuk. Dalam hal ini, untuk melakukan pengawasan, pencegahan, penindakan, dan penyelesaian sengketa. Peran itu harus benar-benar dijalankan secara maksimal,” seru Koeshartanto yang digelari sebagai ‘Bapak Perwira’ oleh Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati ini.

Menurut mantan Direktur SDM PT Pertamina ini, meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2024 nanti merupakan salah satu tugas yang diemban pada stakeholder Pemilu.

“Meski di level nasional, pada Pileg dan Pilpres lalu dikatakan partisipasi masyarakat sudah mencapai 81%, namun angka tersebut masih bisa diperdebatkan. Apakah pada Pilkada Serentak nanti akan bertambah atau malah berkurang. Karena ini terkait legitimasi masyarakat terhadap mereka yang terpilih,” bebernya.

Koes–sapaan akrab sosok yang telah melalangbuana sebagai pemimpin di sejumlah perusahaan BUMN, maupun multinasional ini mendorong para stakeholder Pilkada untuk berjibaku mendorong peningkatan partisipasi masyarakat secara nyata.

“Suara generasi muda harus lebih dimaksimalkan. Demikian juga para pemilih pemula. Para stakeholder Pilkada harus berjibaku menghadapi isu-isu yang membuat kepesertaan Pilkada Serentak 2024 menjadi minim. Banyak isu-isu yang berhembus harus bisa dinetralisir,” pungkas Koeshartanto. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan