Jakarta, innews.co.id – Saling serang antara Israel dan Iran terjadi pagi ini, Jumat (13/6/2025).
Israel melancarkan serangan dengan 200 jet tempur untuk menyerang sekitar 100 target di Iran. Sementara Iran meluncurkan lebih dari 100 drone sebagai serangan balasan.
Apakah perang ini bakal berdampak pada perekonomian Indonesia?
“Saling serang antara Israel dan Iran memiliki efek domino terhadap dunia internasional, termasuk Indonesia, bila itu terjadi berlarut-larut. Dampak yang mungkin muncul antara lain: kenaikan harga minyak dunia, guncangan pasar keuangan global, tekanan terhadap cadangan devisa, dan mengganggu rantai pasok global,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, hari ini.
Dipaparkan sejumlah sektor yang kemungkinan terdampak parah akibat invasi tersebut yakni, sektor energi di mana harga minyak dunia berpotensi naik, sektor industri yang bergantung pada energi, sektor perdagangan dan retail, dan sektor keuangan.
Namun, seberapa parah dampaknya juga bergantung pada kebijakan pemerintah dan respons pasar.
Menurut Diana, ada neberapa hal yang perlu dilakukan baik oleh pemerintah atau pelaku usaha antara lain, menjaga stabilitas sistem keuangan, memastikan ketersediaan likuiditas valas, diversifikasi sumber energi, dan membangun diplomasi dan kerja sama internasional. Juga melakukan efisiensi dengan mengutamakan hal-hal yang urgen sehingga cash flow tetap terjaga.
“KADIN Jakarta mengimbau para pelaku usaha untuk menyiapkan skenario, bahkan bila dalam kondisi terburuk sekalipun. Ini penting sebagai upaya antisipasi sehingga perusahaan tidak sampai collaps. Selain itu, kami juga mengajak para pelaku usaha untuk terus mencermati kondisi global yang saat ini serba tidak pasti,” tukas Founder Toko Daging Nusantara ini. (RN)